Seleksi Tenaga Kerja dan Penempatan
Nama : Ayu Aisyah Amini
NPM :
21216231
Kelas : 4EB10
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber
daya manusia merupakan faktor produksi yang harus ada dan relatif penting bagi
organisasi, karena hampir seluruh kegiatan operasional organisasi dilakukan
oleh manusia. Pencapaian tujuan organisasi sangat bergantung pada kualitas
sumber daya manusia. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
organisasi harus merancang sistem pengadaan karyawan yang tepat, salah satunya
adalah dengan mengadakan proses seleksi. Setelah proses seleksi selesai
dilakukan, organisasi perlu menempatkan para calon karyawan yang telah diterima
pada jabatan-jabatan yang dibutuhkan organisasi dan sesuai dengan kemampuan
mereka masing-masing, sehingga para calon karyawan tersebut dapat bekerja
dengan maksimal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian seleksi dan penempatan
Seleksi adalah suatu
rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak seseorang calon
untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang
kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil
pada pekerjaannya.
Dan menurut
Sedarmayanti seleksi adalah kegiatan menentukan dan memilih tenaga kerja yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Seleksi bertujuan memutuskan masalah
apakah seorang pelamar diterima bekerja atau tidak.
Tugas
seleksi ialah menilai sebanyak mungkin calon untuk memilih seseorang atau
sejumlah orang (sesuai dengan jumlah yang diperlukan) yang paling memenuhi
persyaratan pekerjaan yang ditetapkan semula.
Pada seleksi
sejumlah calon dinilai sejauh mana kesesuaian mereka (sejauh mana mereka
memenuhi persyaratan pekerjaan yang telah ditetapkan semula) dengan suatu
pekerjaan. Pada penempatan setiap calon dinilai derajat kesesuaiannya untuk
sejumlah pekerjaan yang berbeda-beda. Dari jumlah calon dipilih sejumlah orang
yang dinilai secara keseluruhan paling sesuai untuk pekerjaan yang berbeda-beda
yang tersedia.
Sedangkan
penempatan adalah suatu rekomendasi atau keputusan untuk mendistribusikan
para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda berdasarkan suatu dugaan tentang
kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk berhasil pada setiap pekerjaan yang
berbeda.
Tugas dari
penempatan adalah untuk menilai para calon dan untuk mencocokkan
kualifikasi mereka dengan persyaratan yang telah ditetapkan semula dari setiap
pekerjaan.
2.2
Proses seleksi
Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang
digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah
ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Dalam
banyak departemen personalia, penarikan dan seleksi digabungkan dan disebut Employment
function.
Proses seleksi adalah pusat manajemen personalia. Analisa
jabatan, perencanaan sumber daya manusia, dan penarikan dilakukan terutama
untuk membantu seleksi personalia.
Proses seleksi calon tenaga kerja diperusahaan di Indonesia
bervariasi. Namun secara garis besar seleksi berlangsung sesuai dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Penerimaan
Surat Lamaran
Sesungguhnya
proses seleksi berlangsung dua arah dalam arti bahwa organisasi pemakai tenaga
kerja menyeleksi para pelamar dan di lain pihak para pelamar memilih organisasi
dimana di berharap akan berkarya.
2.
Penyelenggaraan
Ujian
Pada
dasarnya terdapat jenis tes yang ditempuh oleh para pelamar, yaitu: tes
psikologi, tes pengetahuan, tes pelaksana pekerjaan .
3.
Wawancara
Seleksi
Wawancara
sebagai alat seleksi merupakan pembicaraan formal antara pe-rekrut dengan
pelamar. Dewasa ini dikenal paling sedikit lima jenis wawancara yaitu:
a. Wawancara tidak terstruktur
b. Wawancara
terstruktur.
c. Gabungan antara
tidak terstuktur dan terstruktur
d. Pemecahan
masalah dan,
e. Wawancara dalam
situasi stres
Karena wawancara dianggap sebagai
instrumen seleksi pelamar yang sangat penting pemahaman tentang proses
wawancara menjadi relevan dan wajar mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
pada dasarnya proses wawancara melibatkan pengambilan lima langkah:
a. Persiapan wawancara
b. Penciptaan keserasian hubungan.
c. Tukar menukar informasi.
d. Mengakhiri wawancara.
e. Penilaian.
4. Pengecekan latar belakang pelamar
dan surat-surat referensi.
Salah
satu langka yang keseluruhan proses seleksi ialah mengharuskan pelamar
melengkapi dokumen lamarannya dengan surat-surat referensi. Permintaan
informasi referensi dari orang-orang tertentu merupakan usaha yang sistematik
untuk mengetahui lebih mendalam latar belakang seorang pelamar.
5. Evaluasi kesehatan
Evaluasi
medis pada dasarnya dimaksudkan untuk menjamin bahwa pelamar berada dalam
kondisi fisik yang sehat. dua cara umum di tempuh dalam proses ini. Pertama
pelamar diminta melampirkan surat keterangan dari dokter. Kedua melakukan sendiri
evaluasi medis dengan cara mengharuskan pelamar menjalani tes kesehatan
menyeluruh di tempat pemeriksaan dan oleh dokter yang ditunjuk oleh organisasi.
6. Wawancara oleh manajer yang akan
menjadi atasan langsung.
Dalam
manajemen SDM dewasa ini semakin dirasakan pentingnya keterlibatan para
penyelia yang akan menjadi atasan langsung pelamar dalam proses seleksi. Bahkan
dalam banyak organisasi kecenderungan kuat dewasa ini adalah memberikan
wewenang dan kata terakhir kepada para penyelia untuk memutuskan siapa diantara
para pelamar siapa yang diterima dan siapa yang ditolak.
7. Pengenalan pekerjaan.
Pengenalan
dimaksudkan agar para calon karyawan mengetahui dan memahami kultur,
nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan organisasi.
8. Keputusan atas lamaran.
Langkah
terakhir dalam proses seleksi ialah pengambilan keputusan tentang lamaran yang
masuk. Siapapun yang pada akhirnya mengambil keputusan atas lamaran yang
diterima, apakah diterima atau ditolak, yang jelas ialah bahwa dua hal penting
mendapat perhatian. Pertama merupakan tindakan yang sangat ethis
sekaligus merupakan langkah penting dalam menjaga citra positif suatu
organisasi apabila para pelamar yang lamarannya tidak diterima segera diberitahukan tentang penolakan tersebut.
Kedua seluruh dokumen lamaran dari para pelamar yang diterima untuk bekerja
perlu disimpan dengan baik dan rapi karena berbagai informasi yang terkandung
dalam dokumen tersebut akan sangat bermanfaat dikemudian hari dalam membina dan
mengarahkan karier pegawai yang bersangkutan.
2.3
Syarat-syarat seleksi dan penempatan
Seleksi dan penempatan merupakan
serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk mengetahui apakah pelamar diterima
atau ditolak, atau jadi tidaknya penempatan pekerja pada posisi yang baru.
Efektifitas fungsi seleksi dan penempatan ditentukan oleh beberapa syarat
penting dan informasi yang dibutuhkan.
Syarat-syarat
yang dimaksud adalah:
1.
Informasi
analisis jabatan, yang memberikan diskripsi jabatan, spesifikasi jabatan dan
standar-standar prestasi yang disyaratkan setiap jabatan;
2.
Rencana-rencana
sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manager tentang tersedia
/ tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi;
3.
Keberhasilan
fungsi rekrutmen, yang akan menjamin manager bahwa tersedia sekelompok orang
yang akan dipilih.
2.4
Pengaruh nilai terhadap seleksi dan penempatan
MSDM dalam evolusi teori manajemen, yang dalam
perkembangannya tercatat tiga model utama, yakni model klasik, human relations,
dan manajemen sumber daya manusia. Nilai-nilai implikasinya dalam MSDM, pengaruh
lingkungan (nilai) terhadap MSDM, karena diakui bahwa segala fungsi/aktivitas
MSDM sangat sarat akan nilai. Secara eksklusif dan lebih jauh menguraikan nilai
affirmative action yang dipandang sebagai manifestasi nilai keadilan sosial.
Perencanaan sumberdaya manusia.
Analisa dan klasifikasi pekerjaan, yang didahului
dengan pengertian analisa pekerjaan, tujuan analisa pekerjaan, yang diketahui
terdapat kurang lebih 12 macam tujuan. Masalah rekutmen, dimulai dari
pengertian, maksud dan tujuan rekrutmen, alasan-alasan dasar rekrutmen,
rekrutmen dan pengaruh nilai, kerena dalam praktek aktivitas rekrutmen ini
ditandai oleh persaingan tiga nilai utama keadilan sosial (termasuk affirmative
action), efisiensi, dan daya tangkap politik. Masalah seleksi dan penempatan,
meliputi pengerian seleksi dan penempatan, syarat-syaratnya, dan pengaruh nilai
terhadap aktivitas seleksi dan penempatan. Evaluasi pekerjaan dan kompensasi
meliputi pengertian masing-masing, pengaruh nilai dalam evaluasi dan
kompensasi.
Penilaian perfomansi pekerjaan, Produktivitas,
Motivasi Kerja, Pelatihan dan Pengembangan, Hubungan antara pekerja-manajemen,
tindakan disiplin dan pengaduan yang dapat dilakukan pekerja jika merasa tidak
puas atas tindakan disiplin atau tindakan-tindakan manajemen lainnya yang
dianggap melanggar hak-haknya. Hak-hak pekerja, yang menyoroti nilai pekerja
publik, yang dijelaskan seberapa jauh para pekerja mempunyai hak-hak tergantung
pada nilai utama yang mendasari sistem pekerjaan publik.
2.5
Test keabsahan (validation) dan bentuk-bentuk
keabsahan.
Tes
validasi adalah penentuan cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan
syarat pekerjaan. Dimana terdapat 3 strategi validitas, yaitu:
1. Empirical Validation,
ini dikenal dengan keabsahan kriteria (criterion validation) yang menghendaki
bahwa suatu angka test dalam pengertian statistik dapat dikorelasikan secara
signifikan dengan unsur penting dari performansi kerja. Sehingga tes ini akan
memakan waktu dan uang dan dapa menjadi tidak praktis bagi organisasi yang
mempekerjaan sedikit orang pada suatu klas pekerjaan.
2. Construct Validation,
adalah tes yang mengidentifikasikan ciri-ciri psikologis atau ketangkasan yang
dikaitkan dengan keberhasilan kinerja pekerjaan tersebut. Ini membutuhkan jasa
konsultan yang valid dan independen. Dan tes ini merupakan metode pilihan untuk
jabatan pemerintahan dalam rangka peningkatan produktifitas dan kejelasan
harapan kinerja.
3. Content Validation,
tes ini menuntut adanya kualifikasi minimum yang logis yang dikaitkan dengan
kewajiban dari jabatan yang akan ditempati, standar kinerja realistik,
ketrampilan, pengetahuan sesuai dengan SKAs. Tes ini juga dapat digunakan untuk
kriteria seleksi dan promosi dengan mengukur kinerja seorang pekerja.
2.6
Metode seleksi dan penempatan
Dalam proses seleksi adalah menetapkan kualifikasi minimal
bagi suatu jabatan melalui analisis jabatan ini berkaitan dengan metode-metode
tertentu yang di untuk mengukur kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau
pekerja. Ada (9) metode yang biasanya digunakan, yakni:
1.
Tinjuan
Data Biografis
Tinjuan
mengenai pendidikan dan pengalaman dari seorang pelamar, melalui proses seleksi. Sekalipun pendidikan dan
pengalaman bukan merupakan kriteria yang penting, tetapi bisa digunakan untuk tujuan-tujuan
penting lain.
2.
Tes
ketangkasan
Tes
ketangkasan tidak mahal secara relatif untuk di laksanakan dan dicatat, dengan
tingkat kepercayaan yang tinggi.
3.
Tes
kemampuan
Tes
ini mengukur luasnya kemampuan umum atau ketrampilan-ketrampilan yang berkaitan
dengan tingkat kinerja pekerjaan melalui empirical atau construct validation.
4.
Tes
performansi
Semakin
dekat test kemampuan merangsang tugas-tugas pekerjaan dan konteks yang aktual.
Test tersebut semakin menjadi test performansi.
5.
Referensi
Referensi
merupakan metode seleksi yang penting, dipakai untuk memeriksa pendidikan dan
riwayat-riwayat atau untuk memperoleh keterangan tentang kepribadian atau
ketrampilan pelamar.
6.
Evaluasi
performansi
Evaluasi
performansi sebelumnya sering di pakai untuk menilai potensi bagi penugasan
kembali atau promosi, atau bahkan persyaratan bagi lowongan promosi tertentu.
7.
Wawancara.
Wawancara-wawancara
akan memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengamati kinerja atau
penampilan seorang pelamar dan ketrampilan-ketrampilan antar perorangan, dan
untuk menanyakan hal-hal yang tidak di muat dalam from-from lamaran.
8.
Pusat-pusat
penilaian.
Pusat-pusat
penilaian berusaha untuk memperkenalkan beberapa pelamar dengan
keadaan-keadaan kerja yang merangsang
supaya menekankan kinerjanya pada tugas-tugas yang berkaitan dengan pekerja.
9.
Masa
percobaan.
Masa
percobaan memiliki faktor validitas dan reliabilitas yang mungkin tinggi karena
metode ini mengukur kinerja aktual pada kerja.
2.7
Kendala-kendala dalam memilih metode seleksi dan
penempatan
Beberapa kesulitan dan kendala dalam memilih diantara
kesembilan metode seleksi dan penempatan, yaitu:
1.
Tingkat
validitas yang berbeda dan keterkaitan kerja yang berbeda
2.
Masing-masing metode mempunyai tingkat reliabilitas
atau kekonsistenan angka bagi seorang pelamar dibandingkan waktu
3.
Metode tersebut mempunyai tingkat biaya yang
bervariasi, dari yang mulai tidak mahal hingga biaya yang sangat mahal
4.
Orientasi nilai (efiensi, kepentingan, keadilan)
dari sebuah organisasi juga mempengaruhi dalam pemilihan metode seleksi dan
penempatan.
2.8
Strategi tes keabsahan
Rekrutmen dan
seleksi merupakan suatu tantangan tersendiri bagi para manajer dan direksi
karena sangat menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Banyak masalha yang
dihadapi Indonesia yang terkait dengan lapangan/kesempatan kerja, misalnya
suplai angkatan kerja yang melebihi permintaan pasar kerja, masalah
pengangguran, masalah kualifikasi karyawan dan lain sebagainya. Dalam suatu perusahaan, tenaga kerja
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tercapainya tujuan
perusahaan. Dalam proses rekrutmen dan seleksinya perusahaan harus menggunakan
prosedur rekrutmen dan seleksi yang objektif, terperaya dan absah. Oleh karena
itu pihak perusahaan harus menentukan ragam pilihan strategis dalam rekrutmen
dan seleksi karyawan baru, antara lain:
1.
Perusahaan dapat membuat suatu pilihan
strategis yang berfokus pada pendekatan gender dan lingkungan social.
2.
Perusahaan dapat memilih karyawan baru
(atau menyewa tenaga kerja kurang terlatih atau yang terlatih dan
professional).
3.
Perusahaan membuat keputusan dengan
memperhatikan anggaran yang tersedia untuk rekrutmen dan seleksi karyawan.
4.
Perusahaan dapat membuat suatu pilihan
strategis untuk mencari sumber tenaga kerja yang belum dimanfaatkan.
5.
Perusahaan membuat keputusan strategis
dengan memperhatikan kecanggihan teknologi dari cara baru rekrutmen dan
seleksi.
Perusahaan dapat memilih cara yang terbaik, yaitu apakah
merekrut dan menyeleksi karyawan dari dalam dan atau dari luar perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Seleksi
adalah suatu rekomendasi atau suatu keputusan untuk menerima atau menolak
seseorang calon untuk pekerjaan tertentu berdasarkan suatu dugaan tentang
kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk menjadi tenaga kerja yang berhasil
pada pekerjaannya. Sedangkan penempatan adalah suatu rekomendasi atau
keputusan untuk mendistribusikan para calon pada pekerjaan yang berbeda-beda
berdasarkan suatu dugaan tentang kemungkinan-kemungkinan dari calon untuk
berhasil pada setiap pekerjaan yang berbeda.
Proses seleksi calon tenaga kerja diperusahaan di Indonesia
bervariasi. Namun secara garis besar, ada 8 tahapan seleksi dari Penerimaan
Surat Lamaran sampai Keputusan atas lamaran. Efektifitas fungsi seleksi dan
penempatan ditentukan oleh beberapa syarat penting dan informasi yang
dibutuhkan.
Tes validasi adalah
penentuan cakupan apakah suatu alat seleksi bersesuaian dengan syarat
pekerjaan. Dimana terdapat 3 strategi validitas, yaitu Empirical Validation,
Construct Validation, Content Validation.
Dalam proses
seleksi adalah menetapkan kualifikasi minimal bagi suatu jabatan melalui
analisis jabatan ini berkaitan dengan metode-metode tertentu yang di untuk
mengukur kualifikasi-kualifikasi dari pelamar atau pekerja. Dalam proses
seleksi juga ada beberapa kendala yang dapat diatasi dengan strategi tes
keabsahan.
Daftar Pustaka
http://daiwanalbantani-daiwan.blogspot.com/2013/01/seleksi-dan-penempatan-sumber-daya.html
https://belajarmanagement.wordpress.com/2009/04/16/syarat-syarat-seleksi-dan-penempatan/
https://shelmi.wordpress.com/2008/10/25/proses-seleksi/
http://friskameliandriyani.blogspot.com/2013/10/seleksi-dan-penempatan.html
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217