Latihan dan
Pengembangan SDM
Nama : Ayu Aisyah Amini
NPM : 21216231
Kelas : 4EB10
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis kini
semakin ketat. Untuk keberlangsungan suatu bisnis, Anda harus memastikan bahwa
SDM (Sumber Daya Manusia) yang Anda miliki memiliki kualitas yang baik.
Kualitas dan produktivitas SDM sebenarnya dapat Anda tingkatkan dengan
melakukan program pelatihan dan pengembangan SDM.
Kompetisi antar
organisasi berlangsung dengan sangat ketat pada masa sekarang ini, persoalan
produktivitas menjadi salah satu penentu keberlangsungan organisasi disamping
persoalan kualitas dan kemampuan karyawan. Program pelatihan dan pengembangan
Sumber Daya Manusia (SDM) dapat membantu pencapaian lebih maksimal pada ketiga
persoalan tersebut bagi sebuah organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
dan Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
2.1.1 Pengertian
Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan adalah Proses yang didesain untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan teknis, ataupun meningkatkan kinerja
pegawai
Pengembangan adalah
Proses yang didesain untuk meingkatkan kemampuan konseptual, kemampuan dalam
pengambilan keputusan, dan memperluas human relation.
2.1.2 Tujuan
Pelatihan dan Pengembangan
Tujuan pelatihan:
1.
Untuk
meningkatkan keterampilan para karyawan sesuai dengan perubahan teknologi.
2.
Untuk
meningkatkan produktivitas kerja organisasi.
3.
Untuk
mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten.
4.
Untuk
membantu masalah operasional.
5.
Memberi
wawasan kepada para karyawan untuk lebih mengenal organisasinya.
6.
Meningkatkan
kemampuan peserta latihan mengerjakan tugasnya yang sekarang.
7.
Kemampuan
menumbuhkan sikap empati dan melihat sesuatu dari “kacamata” orang lain.
8.
Meningkatkan
kemampuan menginterpretasikan data dan daya nalar para karyawan.
9.
Meningkatkan
kemampuan dan keterampilan para karyawan dalam menganalisis suatu permasalahan
serta pengambilan keputusan.
Tujuan pengembangan:
1.
Mewujudkan
hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan.
2.
Menyiapkan
para manajer yang berkompeten untuk lebih cepat masuk ke tingkat senior
(promosi jabatan).
3.
Untuk
membantu mengisi lowongan jabatan tertentu.
4.
Meningkatkan
semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan komitmen
organisasional yang lebih tinggi.
5.
Mendorong
sikap keterbukaan manajemen melalui gaya manajerial yang partisipatif.
6.
Meningkatkan
kepuasan kerja.
7.
Memperlancar
jalannya komunikasi yang efektif yang dapat memperlancar proses perumusan
kebijakan organisasi dan operasionalnya.
8.
Mengembangkan
atau merubah sikap, sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan sesama
karyawan dan manajemen (pimpinan).
2.2 Kapan
Pelatihan Diperlukan
Biasanya training dilakukan sebelum
memulai kerja atau pada saat awal masuk kerja Untuk meningkatkan kualitas dan
keterampilan kerja para karyawan.
Pelatihan SDM bertujuan agar setiap
pekerja dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya, karena
dengan meningkatnya persaingan dan semakin berkembangnya jaman, dituntut para
pekerja yang mampu terus bersaing dan terus meningkatkan kemampuannya agar
tidak ketinggalan dari pesaing. Dan secara otomatis dengan meningkatnya
performas pekerja akan berakibat baik pada perkembangan perusahaan.
Pengelolaan
SDM yang baik harus dilaksanakan secara berkesinambungan melalui rangkaian
aktivitas yang terintegrasi. Dengan pengelolaan SDM yang baik maka dapat
diciptakan SDM yang profesional dalam jumlah memadai berdasarkan keahlian yang
dibutuhkan sesuai tuntutan perkembangan usaha, sehingga tercapai produktivitas
SDM yang optimal dalam mendukung keberhasilan implementasi strategi yang telah
ditetapkan.
Untuk
menghasilkan kualitas SDM yang berkualitas, diperlukan pendidikan dan pelatihan
yang terus menerus. Pendidikan dan pelatihan ini bisa dilakukan secara internal
perusahaan, in house training, ataupun mengirimkan pekerja secara bergantian ke
berbagai training provider baik di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk
mengikuti pelatihan SDM, workshop, seminar dan lain-lain.
Secara
umum pelatihan SDM bertujuan untuk menyediakan pekerja yang siap pakai baik
dari sisi kompetensi, manajerial, maupun perilaku, sehingga memberikan
kontribusi positif bagi perusahaan yang secara terus menerus sesuai dengan
perkembangan persaingan dan jabatan.Pelatihan SDM juga bertujuan untuk dapat
menyiapkan kaderisasi bagi jabatan-jabatan yang akan dikembangkan perusahaan di
masa yang akan datang, sehingga pada saatnya tidak memerlukan waktu untuk
pengisian jabatan tersebut.
2.3
Jenis Program Pelatihan dan Pengembangan
1.
Skills
training
Pelatihan keahlian merupakan pelatihan yang sering di jumpai
dalam organisasi. Program pelatihaannya relatif sederhana: kebutuhan atau
kekurangan diidentifikasi rnelalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian
efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam
tahap penilaian.
2.
Retraining
Pelatihan
ulang berupaya memberikan kepada para karyawan keahlian-keahlian yang mereka
butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Seperti tenaga
kerja instansi pendidikan yang biasanya bekerja rnenggunakan mesin ketik manual
mungkin harus dilatih dengan mesin computer atau akses internet
3.
Cross
functional training
Pelatihan
lintas fungsional melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja
dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4.
Team
training
Pelatihan
tim merupakan pelatihan yang terdiri dari sekelompok individu dimana mereka
harus menyelesaikan bersama sebuah pekerjaan demi tujuan bersama dalam tim.
5.
Creativity
training
Pelatihan
kreatifitas berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari.
Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas
mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya.
2.4
Orientasi
Pekerja Baru
Orientasi karyawan
adalah proses menyediakan karyawan baru informasi-informasi yang secara ideal
harus diketahui oleh karyawan, terutama latar belakang perusahaan, yang dapat
membantu menumbuhkan engagement karyawan baru pada perusahaan.
Setidaknya ada empat
tujuan orientasi yang perlu HR ketahui, yaitu:
1.
Membuat karyawan baru merasa diterima dan
menjadi bagian dalam tim
2.
Memastikan karyawan baru memiliki
informasi dasar agar dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
3.
Membantu karyawan baru mengerti organisasi
secara luas (misalnya visi, misi, kultur, dan value perusahaan)
4.
Membantu karyawan tersebut dalam memulai
bersosialisasi di perusahaan.
Lamanya proses orientasi karyawan tergantung pada
seberapa lama perusahaan membutuhkan waktu untuk melakukan orientasi.
Perusahaan biasanya akan memberikan informasi mengenai benefit karyawan,
kebijakan perusahaan, rutinitas karyawan sehari-hari, struktur organisasi, dan
fasilitas tur keliling kantor untuk berkenalan dengan rekan kerja selama
orientasi.
Setelah proses orientasi karyawan selesai, barulah
dimulai pelatihan karyawan. Pelatihan karyawan adalah proses peningkatan skill
atau kemampuan yang dibutuhkan karyawan baru maupun karyawan lama untuk
melakukan pekerjaan. Pelatihan karyawan berbanding lurus dengan strategi
perusahaan, dimana pelatihan diberikan sesuai kompetensi karyawan dalam
menjalankan strategi perusahaan.
2.5
Pelatihan
dan Tahap-tahapnya
Tahap-tahap
pelatihan:
1. Penentuan kebutuhan pelatihan SDM
Tujuan
penentuan kebutuhan pelatihan SDM ini adalah untuk mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi yang relevan guna mengetahui data atau menentukan apakah
perlu tidaknya dilakukan pelatihan SDM dalam organisasi tersebut.
2. Mendesain program pelatihan SDM
Ketepatan
metode pelatihan SDM tergantung pada tujuan yang hendak dicapai
identifikasi mengenai apa yang diinginkan agar para pekerja harus mengetahui
dan harus melakukan.
3. Evaluasi efektifitas program pelatihan SDM
Pelatihan
SDM harus merupakan suatu solusi yang tepat bagi permasahan organisasi, yaitu
bahwa pelatihan SDM dimaksudkan untuk memperbaiki kekurangan dari
keterampilan setiappekerja. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menguji apakah
pelatihan SDM tersebut efektif di dalam mencapai sasaran-sasarannya yang telah
ditetapkan.
2.6
Pelatihan
Formal dan Non-Formal
2.6.1 Pelatihan Formal
Pelatihan formal adalah pelatihan yang dilaksanakan secara
formal (resmi) oleh organisasi atau perusahaan untuk para karyawan. Pelatihan
jenis ini biasanya dilakukan secara teratur, terjadwal dengan mengacu pada
kurikulum-silabus yang sudah ada. Kurikulum silabus disusun berdasarkan
kebutuhan pelatihan yang sudah dikaji sebelumnya, sehingga materi pelatihan itu
benar-benar berkaitan dan dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan pekerjaan
sehari-hari karyawan.
Metode pelatihan formal:
1.
Belajar
mandiri
2.
Metode
belajar dikelas/ceramah
3.
Pelatihan
ditempat kerja (on the job training)
4.
Unjuk
kerja
5.
Simulasi
6.
Sistem
magang
7.
Pelatihan
vestibule
8.
Bermain
peran
9.
Telaah
kasus
10. Pelatihan laboratorium
2.6.2
Pelatihan Non Formal
Pelatihan nonformal adalah pelatihan yang diadakan untuk
melengkapi pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu dapat dilakukan,
karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga kerja yang
harus dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis pelatihan nonformal
disebut Built In training (BIT) atau pelatihan melekat merupakan pelatihan yang
berkesinambungan dan melekat dengan tugas setiap atasan, untuk
meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
standar uraian pekerjaan yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.7
Pelatihan
Supervisor, Pengembangan Team dan Pengembangan Organisasi
Para manager dan supervisor organisasi bertanggung jawab
tidak hanya bagi kinerja mereka sendiri, tetapi juga bagi kinerja dari para
pekerjanya sendiri. Akibatnya tujuan dari pelatihan supervisi adalah untuk
meningkatkan keterampilan-keterampilan pengawasan atau supervisi dan manajemen
supaya membantu menejemen kepegawaian untuk melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain dan untuk membantu pegawai-pegawai dari manager dan supervisor agar
bekerja lebih baik dan tangkas.
Ada dua jenis pelatihan, yaitu: organizaton development (OD)
dan sensitivity training.
1. Organization development
yaitu: para manager dan supervisor
tidak hanya bertanggung jawab pada pelatihan terhadap para pegawai secara
perorangan untuk meningkatkan keteramplan kerja mereka, tetapi juga membantu
meningkatkan kualitas hubungan kerja dari para pegawai.
Ciri-ciri
organization development:
a. Change oriented.
b. Action orinted.
c. Aimed at employees.
2. Sensitivity training
yaitu: hubungan-hubungan kerja dalam
kelompok kecil dan action research yang didasarkan pada pengumpulan data dan
pengumpanya kembali kepada para peserta guna memampukan mereka untuk merubah
perilakunya sendiri.
Organisasi development memusatkan
diri pada variable-variable proses yang terdiri dari interaksi manusiawi
ketimbang dari hasil kerja itu sendiri.
2.8
Arti dan
Pentingnya Pengembangan SDM
1. Sumber Daya Manusia Pendidikan
Untuk menciptakan sumber daya
manusia yang handal, faktor pendidikan adalah faktor utama untuk mencetaknya.
Untuk itu pelaku-pelaku pencerdas generasi bangsa ini adalah mereka yang
benar-benar berkompetensi di bidangnya. Keberadaan guru dan dosen memegang
peranan penting dalam proses pembelajaran masyarakat. Dari kerja keras guru dan
dosen yang profesional maka tidak mustahil jika hasil yang dicapai juga akan
baik bagi peningkatan sumber daya manusia.
2. Sumber Daya Manusia Pertanian.
Peningkatan kualitas sumber daya
manusia di bidang pertanian terus dilakukan oleh pemangku kebijakan
(stakeholder) dalam hal ini adalah Departemen Pertanian RI. Pembangunan di
sektor Pertanian meliputi peningkatan kualitas SDM petani melalui penyuluhan tata
cara bertani yang baik, merupakan program DEPTAN dalam meningkatkan
keterampilan dan pemahaman tentang pertanian pada para petani. Bidang usaha
yang paling maju di Indonesia adalah bidang pertanian. Maju dalam arti paling
dahulu diusahakan, jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam usaha itu paling
banyak, serta pengalaman bangsa Indonesia di bidang ini tentunya paling banyak.
3. Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan
Terdapat 3
simpul permasalahan SDM Kesehatan yaitu:
a. Masalah keterkaitan antara tugas
jabatan dengan kompetensinya,
b. Masalah pengelolaan yang variatif
khususnya dalam bidang reward, yang tergantung padakemampuan daerah, dan
c. Masalah ketidakseimbanganantara
rekruitmen, pendayagunaan dan pembinaan di berbagaidaerah khususnya daerah
terpencil.
2.9
Pengembangan
SDM melalui Diklat
Dari sudut pandang langsung organisasi, pengembangan
seseorang di tempat kerja dapat membantunya lebih kompeten melakukan pekerjaan.
Ini akan makin meningkatkan mutu produktivitas diri produktivitas organisasi.
Pengembangan SDM yang ada jauh lebih murah daripada merekrut dan mendidik
pegawai baru, investasi pengembangan SDM akan mengurangi biaya operasi
organisasi dan mampu menghasilkan kepuasan masyarakat yang lebih besar. Pelatihan
dan pengembangan SDM begitu penting karena jika organisasi pemerintah tidak
mengembangkannya, maka organisasi akan kehilangan potensi pegawainya.
Organisasi yang tidak memberi harapan bagi orang-orang yang
mempunyai keterampilan kemungkinan hanya akan memiliki pegawai yang tidak
terampil dan tidak dapat diandalkan. Dalam kata – kata yang lebih positif,
organisasi yang berkembang adalah organisasi yang pengembangan SDM nya terus
menerus.
Strategi yang dapat ditempuh dalam pembinaan pengembangan
SDM aparatur dimulai dari pengkajian kebutuhan diklat (need assesment) untuk
suatu program, persiapan dan pelaksanaan pendidikan, evaluasi pasca pelatihan,
pemberdayaan serta dukungan anggaran yang memadai.
2.10
Pengembangan
Melalui Penugasan
Untuk mengembangkan potensi pegawai melalui penugasan pada
jabatan-jabatan dari yang sederhana sampai yang kompleks. Disamping itu bagi
para pegawai juga diikut sertakan dalam pendidikan dan pelatihan.
Apabila pegawai dilatih dan selama proses latihan atau
pengembangan, pegawai diberitahu atau ditambah pengetahuannya bagaimana cara
terbaik dalam melakukan sesuatu pekerjaan atau kegiatan tertentu. Bila cara
terbaik untuk mengerjakan sesuatu itu benar-benar dikuasai oleh pegawai yang
bersangkutan, maka dalam melaksanakan pekerjaan itu dia akan lebih efisien
mengerjakannya jika dibandingkan dengan cara mengerjakannya sebelum ia
mengikuti latihan yang bersangkutan.
Selanjutnya pegawai yang lebih trampil atau lebih mempunyai
pengetahuan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan oleh pimpinan tidak perlu
selalu mengawasinya. Jika pegawai dilatih atau dikembangkan yang salah satu
tujuannya agar pimpinan dapat mengurangi pengawasannya terhadap pegawai
tersebut.
Program-program pendidikan dan pengembangan SDM diarahkan
pada pemeliharaan dan peningkatan kinerja pegawai. Program pendidikan adalah
suatu proses yang di desain untuk memelihara ataupun meningkatkan kinerja
pegawai. Program pengembangan adalah suatu proses yang didisain untuk
mengembangkan kecakapan yang diperlukan bagi aktivitas kerja dimasa datang. Ada
perbedaan pengertian antara peningkatan dengan pengembangan kinerja pegawai.
Peningkatan mengacu pada kuantitas, yaitu meningkatnya kemampuan baru bagi
pekerja.
2.11
Pengembangan
Melalui Mutasi/Promosi
Promosi adalah penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam
suatu organisasi ataupun instansi baik dalam pemerintahan maupun non pemerintah
(swasta).
Dasar-dasar promosi
Pedoman yang
dijadikan dasar untuk mempromosikan karywan atau pegawai menurut Handoko (1999)
adalah:
1.
Pengalaman
(lamanya pengalaman kerja karyawan).
2.
Kecakapan
(keahlian atau kecakapan).
3.
Kombinasi
kecakapan dan pengalaman (lamanya pengalaman dan kecakapan).
Syarat-syarat
promosi
Persyaratan promosi untuk setiap
perusahaan tidak selalu sama tergantung kepada perusahaan/lembaga
masing-masing.
Pengertian
Mutasi
Sedangkan Mutasi atau transfer
menurut Wahyudi (1995) adalah perpindahan pekerjaan seseorang dalam suatu
organisasi yang memiliki tingkat level yang sama dari posisi perkerjaan sebelum
mengalami pindah kerja. Kompensasi gaji, tugas dan tanggung jawab yang baru
umumnya adalah sama seperti sedia kala.
Tujuan mutasi menurut Mudjiono
(2000) adalah sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan poduktivitas
kayawan.
2. Untuk menciptakan keseimbangan
anatar tenaga kerja dengan komposisi pekejaan atau jabatan.
3. Untuk memperluas atau menambah
pengetahuan karyawan.
4. Untuk menghilangkan rasa bosan/jenuh
tehadap pekerjaannya.
5. Untuk memberikan perangsang agar
karyawan mau berupaya meningkatkan karir yang lebih tinggi.
6. Untuk alat pendorong agar spirit
kerja meningkat melalui pesaingan terbuka.
7. Untuk menyesuaikan pekerjaan dengan
kondisi fisik karyawan.
Sebab-sebab
dan alasan Mutasi
Sebab-sebab pelaksanaan mutasi
menurut Siswandi (1999) digolongkan sebagai berikut:
1. Permintaan sendiri
Mutasi
atas permintaan sendiri adalah mutasi yang dilakukan atasa keinginan sendiri
dari karyawan yang bersangkutan dan dengan mendapat persetujuan pimpinan
organisasi.
2. Alih tugas produktif (ATP)
Alih
tugas produktif adalah mutasi karena kehendak pimpinanan perusahaan untuk
meningkatkan produksi dengan menempatkan karywan yang bersangkutan ke jabatan
atau pekerjannya yang sesuai dengan kecakapannya.
2.12
Pengembangan
Melalui GKM
1. Definisi
Gugus Kendali Mutu
Pengertian GKM di dalam perusahaan
adalah sekelompok kecil karyawan yang terdiri dari 3-8 orang dari unit kerja
yang sama, yang dengan sukarela secara berkala dan berkesinambungan mengadakan
pertemuan untuk melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerjanya dengan
menggunakan alat kendali mutu dan proses pemecahan masalah.
Definisi lain GKM adalah sejumlah
karyawan dengan pekerjaan yang sejenis yang bertemu secara berkala untuk
membahas dan memecahkan masalah-masalah pekerjaan dan lingkungannya dengan
tujuan meningkatkan mutu usaha dengan menggunakan perangkat kendali mutu.
Mutu usaha secara keseluruhan meliputi:
1. Produk, biaya, waktu dan penyediaan.
2. Keamanan, keselamatan dan kenyamanan
kerja.
3. Metodologi kerja baik bagi
kepentingan konsumen, maupun kepentingan pemerintah serta masyarakat pada
umumnya.
Karena
masalah mutu secara keseluruhan akan tercermin pada semua segi dari suatu
usaha, maka tiap perbaikan usaha, betatapun kecilnya akan merupakan sumbangan
yang bermakna bagi upaya peningkatan mutu secara keseluruhan. GKM adalah
kelompok yang ssemangat dan tekadnya sangat besar, tetapi sederhana ambisinya,
mereka tidak ingin memaksakan diri untuk memecahkan masalah yang besar,
melainkan:
1.
masalah
yang mereka alami sendiri secara nyata
2.
masalah
yang berada dalam jangkauan kemampuan dan wewenangnya
Sasaran
GKM
1. Meningkatkan kemampuan manajerial
para karyawan operasional, agar tumbuh kebiasaan berpikir analitis
2. Mendorong setiap karyawan agar mampu
memberikan sumbangan pikiran yg berkaitan dengan pengendalian mutu, sehingga
tercipta lingk kerja dimana karyawan sadar akan mutu, permasalahan dan merasa
berkepentingan untuk memperbaikinya
3. Meningkatkan moral karyawan dengan
membuka kesempatan untuk berperan serta dalam mengembangkan mutu di unit
kerjanya dengan didukung oleh pola hub karyawan dan atasan harmonis
4. Mengarahkan agar setiap karyawan
dapat terlibat dalam suatu bentuk kerjasama kel yang dinamis dalam usaha untuk
mencari pemecahan masalah dalam mutu pelayanan/produk/mutu kerja
Tujuan
Umum GKM
1. Meningkatkan keterlibatan karyawan
anggota pada persoalan-persoalan pekerjaan dan paya pemecahannya.
2. Menggalang kerjasama kelompok
(teamwork) yang lebih efektif.
3. Meningkatkan kemampuan memecahkan
masalah.
4. Meningkatkan pengembangan pribadi
dan kepemimpinan.
2.13
Pengembangan
Melalui Waskat
Untuk menciptakan pengendalian manajemen yang memadai,
digunakan delapan unsur Waskat dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran satuan
organisasi / kerja. Delapan unsur Waskat tersebut adalah pengorganisasian, personil,
kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan reviu
intern. Pimpinan organisasi wajib melakukan evaluasisecara terus menerus
terhadap pelaksanaan unsur Waskat dengan menggunakan beberapa metode seperti
lembar periksa (checklist), jajak pendapat, bagan arus (flowchart) dan
wawancara.
Daftar Pustaka
https://gajimu.com/tips-karir/pentingnya-pelatihan-kerja
https://www.gadjian.com/blog/2017/10/24/pentingnya-proses-orientasi-bagi-karyawan-baru-pelatihan-karyawan-baru-on-the-job-training/
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/03/pelatihan-dan-pengembangan-sdm-pengertian-manfaat-metode/
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217