Financial Technology (FinTech)
1.
Pengertian
Financial
technology/FinTech merupakan hasil
gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model
bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar harus
bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi
jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan
detik saja.
2.
Sejarah financial technology
CIKAL BAKAL FINTECH DI DUNIA
FinTech pertama kali muncul diawali dengan kemajuan teknologi industri. Perkembangan komputer beserta jaringan internet di tahun 1966 membuka peluang besar bagi para pengusaha finansial untuk mengembangkan bisnis secara global.
Di era 80-an, bank mulai menggunakan sistem pencatatan data yang mudah diakses melalui jaringan komputer. Dari sinilah, cikal bakal Fintech dimulai dengan munculnya pula back office bank beserta fasilitas permodalan lainnya. Pada tahun 1982, E-Trade membawa fintech menuju arah yang lebih baik dengan mengizinkan sistem perbankan secara elektronik untuk investor. Model finansial ini semakin ramai digunakan berkat pertumbuhannya pada 1990. Salah satunya karena saham online yang dapat memudahkan investor untuk menanamkan modal.
Tahun 1998 adalah masa ketika bank mulai
mengenalkan online banking untuk para nasabahnya. Fintech pun menjadi primadona di
masyarakat luas. Pembayaran yang praktis dan jauh berbeda dengan metode
pembayaran konvensional membuat perkembangan fintech semakin gencar. Layanan finansial yang lebih efisien dengan
menggunakan teknologi dan software dapat dengan mudah diraih
dengan Fintech.
PERKEMBANGAN
FINTECH DI INDONESIA
Menurut
statista.com para ahli keuangan di Eropa melihat banyak potensial yang
dimiliki Fintech banyak berpengaruh
dibidang “Pembayaran” 95% responden melihat perkembangan tersebut sangat
mungkin terjadi. Nilai transaksi Fintech
di pasar dunia telah mencapai US$ 1,025,519 M ditahun 2017, dan segmen pasar
terbesar berada pada segmen pembayaran digital dengan nilai transaksi total US$
738,340 M tahun 2017.
Sistem pembayaran digital
munjul sejak hadirnya kecanggihan transaksi e-commerce ( Sumanjeet, 2009).
Pembayaran digital (e-Payment) menurut Shon dan Swatman (1998) merupakan
pertukaran dana melalui saluran eletronik. E-payment membutuhkan koneksi
internet untuk bekerja, sama dengan fungsi pada penggunaan dilingkungan
perbankan elektronik (e-banking) dan belanja elektronik (e-shopping).
Di Indonesia telah banyak
muncul perusahaan startup yang memakai jasa layanan Fintech dan berbasis teknologi digital seperti seperti Gojek, Grab,
dan Uber. Di Indonesia Fintech
dikenal lebih baik jika dibandingkan dengan bisnis konvensional yang memiliki
citra yang biasa saja dan kaku. Fintech
menggunakan teknologi, software, dan Big Data. Usaha Fintech juga menggunakan data dari sosial media, seperti aktivitas
sosial media yang dapat dijadikan bagian dari analisis resiko. Fintech memiliki image “menghancurkan”
terhadap bidang perbankan, akan tetapi usaha Fintech dibentuk untuk memberikan solusi bagi masyarakat bukan
untuk merusak usaha lain.
3.
Jenis-jenis Fintech
Fintech Indonesia
memiliki banyak jenis, antara lain startup :
·
pembayaran,
·
peminjaman (lending),
·
perencanaan keuangan (personal finance),
·
investasi ritel,
·
pembiayaan (crowdfunding),
·
remitansi,
·
riset keuangan.
Berikut
ini daftar perusahaan-perusahaan startup pembayaran (Payments) Fintech
Indonesia. Di Indonesia
perusahaan startup pembayaran (Payments) Fintech
yang paling banyak didominasi oleh:
· Perusahaan
pembayaran, seperti: Veritrans, DoKu, Kartuku, iPay88, Easypay, MCpayment,
Padipay, Kinerjapay.com, Truemoney, Faspay, Fasapay, Xendit, Espay, Wallezz,
Cashlez, Mimopay, Indopay, Firstpay, IPaymu.com, Ovo, Nicepay, Hellopay,
Kesles,
· Mobile
payments company seperti
Sakuku BCA, Dompetku Indosat Ooredoo, Uangku SmartFren, Dimo, Mynt, Matchmove
·
Gift
Card : GCI Indonesia
·
BitCoin
: BitX.co
· Electronic
Money : Sepulsa.com, Davestpay.com, GoPay, Indomog, Kudo, Ayopop.
·
Bebas
Transfer : Kliring.co.id, SudahTransfer, Flip,
·
Bayar
Tagihan : Paybill.id, SatuLoket.com
·
Lainnya
: Ainosi
4.
Meta Analisis
No.
|
Penulis
|
Tahun
|
Variabel
|
Metode
|
Hasil
|
1.
|
Chitra Laksmi Rithmaya
|
2016
|
Independen
: Kemudahan Penggunaan, Kemanfaatan, Sikap, Risiko & Fitur Layanan.
Dependen:
Minat Ulang Nasabah Bank BCA
|
Kuantitatif
|
Kemudahan Penggunaan (X1), Kemanfaatan (X2),
Sikap (X3), Risiko (X4), dan Fitur layanan (X5) berpengaruh signifikan
terhadap minat ulang nasabah dalam menggunakan internet banking.
|
2.
|
Basrah Saidani, Laksmi Anggana
Raras dan
Shandy Aditya
|
2018
|
Independen
: Brand Awareness, Product Quality dan Ease Of Use.
Dependen:
Customer Perceived Value
|
kuantitatif
|
Pernyataan Hipotesis satu (H1) diterima atau Brand
Awareness berpengaruh positif - signifikan pada Customer perceived
value, sedangkan pernyataan Hipotesis kedua (H2) diterima atau Product
Quality berpengaruh positif - signifikan pada Customer perceived value,
dan pernyataan Hipotesis ke-tiga (H3) diterima atau Ease of Use berpengaruh
positif - signifikan pada Customer perceived value.
|
3.
|
Riana Fatmawati dan
Tony Seno Aji
|
2018
|
Independen:
Return On
Assets (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Ukuran bank, Non
Performing Loan (NPL), Pertumbuhan ekonomi, Jumlah cabang bank.
Dependen: tingkat
efisiensi bank
umum konvensional.
|
Kuantitatif
|
Hasil tahap 1 : terdapat bank yang mengalami
inefisiensi selama periode penelitian dan ada beberapa bank yang mencapai
efisiensi maksimum pada tahun tertentu saja. Sedangkan bank yang efisien 100%
selama periode penelitian antara lain: Bank Central Asia Tbk, Bank Negara
Indonesia Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Danamon Tbk, dan Bank of India
Indonesia Tbk.
Hasil tahap 2 : (1) Return On Assets (ROA)
berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank umum konvensional. (2) Capital
Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank
umum konvensional. (3) Ukuran bank berpengaruh terhadap tingkat efisiensi
bank umum konvensional. (4) Non Performing
Loan
(NPL) berpengaruh
terhadap tingkat efisiensi bank umum konvensional. (5) Pertumbuhan Ekonomi
tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank umum konvensional. (6)
Cabang bank tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi bank umum
konvensional.
|
4.
|
Maghfira
|
2018
|
Independen:
Kepercayaan
Dependen:
Penggunaan Go-Pay.
|
Kuantitatif
|
Berdasarkan
hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan yaitu :
1. Besarnya persepsi
risiko, menurunkan kepercayaan pengguna terhadap Go-Pay.
2Semakin tinggi kepercayaan
pengguna terhadap Go-Pay, maka akan meningkatkan persepsi
pengguna
terhadap manfaat menggunakan Go-Pay.
3. Semakin
tinggi kepercayaan pengguna terhadap Go-Pay, maka akan meningkatkan
persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan Go-Pay.
4. Tingginya
persepsi pengguna terhadap risiko penggunaan Go-Pay, maka akan
menurunkan penggunaan Go-Pay.
5. Semakin
tinggi persepsi pengguna terhadap manfaat menggunakan Go-Pay,
maka
semakin tinggi penggunaan Go-Pay.
6. Semakin
tinggi persepsi pengguna terhadap kemudahan, maka semakin
tinggi
penggunaan Go-Pay.
7. Persepsi
manfaat dan kemudahan terbukti dapat menjadi variabel
intervening (part
mediation) terhadap variabel independen kepercayaan pada variabel
dependen penggunaan Go-Pay. Sedangkan persepsi risiko
tidak
mampu menjadi variabel intervening.
|
5.
|
Ramon Adianto Djunanto dan Frederik Samuel Papilaya
|
2018
|
Independen:
Content,
Accuracy,
Format,
Ease Of Use,
Timeliness,
System Speed,
System Reliability.
Dependen:
kepuasan pengguna sistem BDS
|
Kuantitatif
|
EUCS dapat digunakan dalam mengidentifikasi tingkat
kepuasan pengguna sistem terhadap sistem BDS yang ada pada perusahaan bank
swasta di Indonesia.
|
Dari
keempat jurnal dan satu skripsi diatas, dapat kita lihat bahwa sebagian besar
objek dari semua penelitian ialah Bank. Dilihat dari sudut pandang pengunaan Internet Banking, tingkat efisiensi bank
umum konvensional, kepuasan pengguna terhadap system DBS dan persepsi penilaian
pengguna terhadap kemudahan pengunaan serta lainnya. Selain Bank yang digunakan
sebagai objek oleh para penelti, ada objek lainnya lagi yaitu pengguna Go-Pay. Penelitian mengenai Pengguna Go-Pay
dilihat dari persepsi pengguna mengenai kepercayaan, risiko dan manfaat. Variable
independent dan dependen dari kelima jurnal tersebut bervariasi mengenai,
persepsi pengguna, kepercayaan, minat, kepuasan dan tingkat efisiensi. Rentang waktu
kelima penelitian tersebut ialah 2016-2018. Kelima penelitian tersebut
menggunakan metode yang sama yakni kuantitatif. Metode kuantitatif ialah metode
yang menggunakan data numerik dan menekankan proses penelitian pada pengukuran
hasil yang objektif menggunakan analisis statistik.
Daftar Pustaka :
- https://www.bi.go.id/id/edukasi-perlindungan-konsumen/edukasi/produk-dan-jasa-sp/fintech/Pages/default.aspx (diakses 17/10/2018).
- https://blog.danabijak.com/sejarah-dan-perkembangan-fintech/ (diakses 17/10/2018).
- https://edoc.site/download/makalah-fintech-vs-industri-perbankan-di-indonesia-penulis-mentari-pratiwi-pdf-free.html?reader=1 (diakses 17/10/2018).
- https://www.finansialku.com/apa-itu-industri-financial-technology-fintech-indonesia/ (diakses 17/10/2018).
- http://sosiologis.com/metode-penelitian-kuantitatif (diakses 18/10/2018).
- Rithmaya,C.2016. Pengaruh Kemudahan Penggunaan, Kemanfaatan, Sikap, Risiko dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank BCA Dalam Menggunakan Internet Banking. Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen. Vol. 16, No. 1, Januari – Juni; hal 166-169.
- Saidani,B., Raras, L. A., Aditya, S. 2018. Analisis Pengaruh Brand Awareness, Product Quality dan Ease of Use terhadap Customer Perceived Value pada E-Money Mandiri E-Toll Card. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI). Vol 9, No. 2, 2018 : hal 320-333.
- Fatmawati, R. dan Aji, T.S. 2018. Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Efisiensi Bank Umum Konvensional di Indonesia Periode 2012-2016 dengan menggunakan Two Stage Data Envelopment Analysis. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 6, No. 4, 2018 : hal 367 – 375.
- Maghfira. 2018. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Sistem Pembayaran Go-Pay [Skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Islam Indonesia.
- Djunanto, R.A. dan Papilaya, F.S. 2018. Analisis Kepuasan Penerimaan Pengguna Akhir Sistem Branch Delivery System (BDS) pada Layanan Teller Cash Recycler (TCR) Menggunakan End User Computing Satisfaction (EUCS) dan IOS/IEC 12207:2008 pada Perusahaan Bank Di Indonesia. Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII). Vol. 3, No. 1, 2018 : hal 1-14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar